Rabu, 02 September 2015

Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Orang Malang




Malang adalah salah satu kota yang berada di kawasan Jawa Timur. Biasanya kota ini terkenal dengan sebutannya sebagai Kota Pendidikan dan juga Kota yang Dingin. Tapi, ada juga yang bilang kalau Malang adalah kota kuliner.
Ngomong-ngomong soal kuliner atau makanan khas dari Kota Malang. Tempe adalah salah satu makanan atau camilan yang udah nggak asing lagi bagi sebagian banyak orang. Tempe Malang memiliki cita rasa berbeda dibanding tempe-tempe yang ada di kota lain. Berbagai jenis olahan tempe juga dapat kita jumpai di kota ini mulai dari Keripik Tempe dan Cokelat Tempe yang cocok dibawa sebagai oleh-oleh ketika kita mengunjungi kota ini.
Selain kuliner, Malang sendiri terkenal dengan boso walikan (bahasa kebalikan). Bahasa Walikan
Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan.
Di zaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK.
Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina) maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari belakang dibaca kedepan.
Contoh bahasa Malangan sudah sangat familiar dan sering digunakan, antara lain :
·         Ngalam (Malang)
·         Sam (Mas)
·         Umak (Kamu)
·         Ongis Nade (Singo Edan)
·         Nendes Kombet (Senden tembok)
·         Kadit itreng (Tidak ngerti)
·         Dll

Tidak hanya makanan dan ciri khasnya saja, kota Malang juga terkenal akan kekayaan budaya yang dimilikinya bahkan sampai ranah Internasional. Salah satu budaya yang terkenal di Kota Malang adalah adanya Wayang Topeng Malangan. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya, (Jawa Tengah, Madura, dan Tengger), hal ini di karenakan malang memiliki 3 sub-kultur, yaitu :
·         Sub-kultur Budaya Jawa Tengah, yang hidup di lereng Gunung Kawi.
·         Sub-kultur Budaya Madura, yang hidup di lereng Gunung Arjuna.
·         Sub-kultur Budaya Tengger, sisa Budaya Majapahit yang hidup di Gunung Bromo – Semeru.
     Selain itu, di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang semakin berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas dan inovasi masyarakat asli Kota Malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga sampai luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
      Itulah beberapa info tentang makanan, ciri khas, dan juga budaya dari Kota Malang. Kalau kalian pengen tahu jauh lebih banyak Kota Malang, langsung aja datang dan kunjungi. Karena Malang sekarang-sekarang ini juga udah jadi primadona loh, banyak banget tempat wisatanya yang patut dikunjungi kayak pantai, gunung, dan juga coban. Kalau kalian takut nggak ada temennya ? Gue siap kok nemenin buat kalian travelling atau juga kuliner. Tapi, bayarin ya (maksa) Hehehe… Sekian dari saya. Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar